Kamu Punya Anak dan Harta? Hati-hati ini Ancamannya!
![]() |
Ujian |
Pernahkah terfikir dalam benak kalian, bahkan dalam hal yang kita sukai ada ujian yang menyertainya? Bahkan di dalam anak dan harta ada sesuatu yang mengancam lurusnya hati kita?
Jika melihat kembali segala hal yang ada di dunia ini, antara hal yang boleh dikerjakan dengan hal yang dilarang lebih banyak hal yang dibolehkan.
Tapi jika tidak hati-hati, ternyata di dalam hal yang boleh dicintai ada ujian di sana.
Kali ini, saya akan berkisah tentang ayat yang bercerita tentang ujian kesenangan, surat At Taghabun ayat 14. Karena memang kisah ini bermula dari sini.
Awalnya sih karena memang iseng-iseng aja buka tafsir, tapi kog ada yang menggelitik ya di beberapa ayat. Dari sekian ayat di dalam surat At Taghabun memang di ayat inilah yang paling berkesan.
Kesannya pada kondisi suatu hal yang disukai pun ada pula di dalamnya ujian yang menyertai kalau tidak hati-hati.
Tafsir Surat At Taghabun ayat 14
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar”.
Masa sih ada ujiannya atau bahasa Arabnya tuh fitnah?
Buya Hamka, seorang Ulama kharismatik asal Padang yang terkenal dengan karangannya tafsir Al Azhar atau novel yang berkelas Tenggelamnya Kapal van Der Wijck, beliau menyampaikan bahwa anak dan harta akan menjadi fitnah(ujian) bagi orang tuanya.
Ujian dalam hal apa?
Anak, pasangan, dan harta bisa menjadi penghalang bagi seseorang dalam cita-citanya. Berikut ini adalah kisah-kisah mengenai anak dan harta adalah ujian.
Pertama, harta adalah ujian
Alkisah, dahulu ketika para Sahabat dan Rasulullah SAW telah hijrah ke Madinah, masih banyak orang Islam Mekah yang belum berangkat.
Tatkala melihat semakin berkembangnya umat Islam di Madinah, ada keinginan dalam diri mereka untuk berhijrah pula. Akan tetapi ketika meminta pendapat kepada istri-istrinya, mereka menolaknya dan tidak ingin ikut berhijrah. Selain berat akan penolakan dari pasangannya, ada pula yang berat lantaran di Madinah mereka tidak tahu akan makan darimana, karena harta tidaklah bisa dibawa.
Keraguan akan masa depan dan rejeki telah menghalangi orang-orang untuk berbuat baik. Itulah salah satu bentuk harta adalah ujian.
Kedua, anak adalah ujian
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW sedang berkhutbah di depan para Sahabat. Datanglah kedua cucu beliau, Hasan dan Husein berjalan tertatih mendekati kakeknya. Kemudian, Rasulullah SAW tidak sabar sehingga menghentikan khutbahnya dan turun dari mimbar untuk membopong kedua cucunya.
Beliau menyampaikan, sungguh benar Allah dan RasulNya, lalu beliau membaca surat At Taghabun ayat 14.
Dari kejadian yang dialami Nabi Muhammad SAW, saya melihat bahwa beliau menyampaikan khutbah(ilmu) kepada umatnya itu wajib. Sebagaimana sifat wajib bagi seorang Nabi, yaitu tabligh yang artinya menyampaikan.
Tapi beliau tunda kewajibannya karena tergoda oleh kecintaan kepada cucu-cucunya. Itulah contoh anak adalah ujian.
Maka, kecintaan kita kepada dunia ini dalam artian pada hal yang mubah dibolehkan, asalkan tidak melanggar syarak/syariat. Boleh cinta kepada anak tapi jangan sampai membela anak ketika salah/berbuat dzolim. Karena membela orang yang berbuat dzolim sama saja membenarkan kedzoliman tersebut.
Bolehlah kita cinta kepada harta yang banyak, tapi jangan sampai kita terlena tidak menunaikan kewajiban zakat, terlebih lagi sampai buta mata mencari harta dengan jalan yang tidak baik.
Apakah Cintamu kepada Pasangan, Anak, dan Harta begitu Sangat?
Cinta kepada pasangan, anak, harta, mobil mewah, deposito milyaran, dan sebagainya sudahlah diceritakan dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 14.
Bolehlah kita cinta kepada itu semua, tapi yang harus menjadi pegangan kuat adalah jangan sampai cinta itu menjadi pemimpin. Laksana pepatah bijak “jika cinta telah menyentuh dada, kotoran yang tak sedap serasa coklat yang manis dan menggoda”.
Syarak dan akal sehat janganlah sampai dipimpin oleh cinta yang dia pun tak memiliki mata untuk melihat.
Orang-orang yang yakin akan Allah tak akan membiarkan nafsu mendahului syarak dan akalnya. Karena kedua hal itulah yang menjadikan beda antara manusia dan hewan.
Semoga kecintaan kita kepada yang dicintai tak menjadikan kita tergagahi oleh kebutaannya.
Terima Kasih!
Posting Komentar untuk "Kamu Punya Anak dan Harta? Hati-hati ini Ancamannya!"